UNIKAMA – Metode pembelajaran untuk anak usia dini haruslah berbeda dengan jenjang pendidikan yang lain. Bagi calon guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) haruslah berkompeten dan kreatif menciptakan metode-metode pembelajaran terbaru supaya anak didiknya tidak bosan untuk belajar dan bermain.
Menengok akan hal itu, Unikama mengharuskan para mahasiswa Pendidikan Guru (PG) PAUD Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) Angkatan 2017 untuk membuat pentas seni. Kegiatan ini menggabungkan musik dan tari yang dikemas asyik untuk merangsang kemauan siswa PAUD agar mereka semangat menyimak pelajaran yang diberikan.
“Pendekatan untuk siswa PAUD sangat berbeda, kita membutuhkan pendektan yang lebih kreatif dan sifatnya mengajak bermain anak-anak dibarengi dengan pembelajaran dan tidak bersikap menggurui,” tukas Henni Anggraini, M.Psi, Kepala Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) Universitas Kanjuruhan Malang.
Oleh karena itu, lewat mata kuliah Gelaran Pentas yang mana juga merupakan ujian mata kuliah seni tari, Unikama mengajak agar mahasiswa bisa mengajar para siswa PAUD lewat seni khususnya tari dan seni.
“Terdiri dari 110 peserta mahasiswa yang dibagi menjadi kelompok. Ini juga masuk penilaian wajib kelulusan mata kuliah juga. Fokus tariannya yang menarik, ceria, dan edukatif. Jadi sekaligus mengajar dan merangsang motorik mereka lewat gerakan,” ungkap Henni.
Tujuannya untuk mengasah kreatifitas agar para mahasiswa nantinya jika sudah lulus dan mengajar di lembaga masing-masing bisa memberi stimulus, khususnya kepada anak usia dini. Anak usia dini sendiri dikategorikan golden age yakni 5 tahun pertama atau 0 hingga 5 tahun.(Ash)